JUDUL : " KEHILANGAN "
BY : Devi Margaretha
Jadi waktu itu hari Sabtu jam 05.30 tepat saat matahari mulai tenggelam bunyi dering dari ponsel tiba-tiba terdengar.Biasanya tidak ada satu pesanpun muncul sebelum matahari mulai benar-benar mulai menutup dirinya.OHH,mungkin pesan dari operator saja.Tak lama kemudian ringtone tanda telephone masuk terdengar,lalu hati seperti berkata "Siapa ya?Apakah si dia?"Setelah satu menit berbunyi aku mulai mengangkat ponselku.Alangkah terkejut dan senangnya ternyata yang menghubungiku benar-benar orang yang selalu aku tunggu setiap minggunya.IYA,kita terpisah oleh jarak,kesibukannya membuat dia hanya bisa menghubungiku setiap akhir pekan saja.Tapi aku tidak pernah mengeluh walau aku yang harus selalu menunggu kabar darinya.
Bagiku awal perpisahan kita berdua waktu itu bagaikan daun yang gugur pada musim semi,beribu air mata berjatuhan hingga musim berganti dan aku mulai kuat berdiri ditengah-tengah keadaan yang ada.Detik demi detik,menit demi menit bahkan jam demi jam aku lewati dengan keadaan seperti apa adanya,bagi orang yang sedang dimabuk cinta perbedaan kota serasa seperti diri dipisah oleh negara.Beberapa bulan pertama setelah perpisahan yang ada,rasanya semua masih sama seperti saat raga kita berdua berdekatan,namun beberapa bulan terakhir semua berbeda 360 derajat.Sikapnya seperti memadamkan rasa ini perlahan demi perlahan,hingga suatu ketika temannya bernama Ritno mengirimkan bukti kedekatannya dengan wanita lain.Rasanya seperti tidak percaya,lalu dengan cepat tanpa basa-basi aku menelfon Gilang si "dia" yang aku maksud untuk menanyakan semua yang sebenarnya terjadi.
Dengan terkejutnya aku mendapatkan jawaban yang tidak sepantasnya aku terima,katanya semuanya terjadi karena salahku,jarak dan waktu yang tidak dapat menggapainya.Tepat pada bulan januari hubungan yang sudah dipertahankan selama berbulan-bulan kandas begitu saja.Dan anehnya pada bulan agustus waktu pikiranku masih berproses untuk melupakannya,tiba-tiba bunyi ringtone yang sama seperti waktu itu berdering kembali.Dia yang dulu mengakhiri , dia juga yang mau merangkai kembali.Tetapi diri ini bagaikan kertas yang sudah diremas dan tidak dapat kembali sempurna,iya..Sama seperti perasaan yang sudah dihancurkan tidak akan sama lagi walau dipaksa untuk kembali.
"IT HURTS TO LET GO,BUT SOMETIMES IT HURTS MORE TO HOLD ON"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar