Selasa, 08 Agustus 2017

SANG BULAN

Judul : " RINDU SANG BULAN "
karya : Devi Margaretha

  Tidak terasa sudah hampir puluhan hari kamis aku lewati sejak saat itu,semua orang menganggap aku aneh karena menurut mereka biasanya hari jum'atlah yang didamba-dambakan dan ditunggu oleh orang-orang pada umumnya.Tapi mengapa hanya hari kamis yang aku tunggu dan tanyakan?Apakah orang yang menganggapku aneh tahu ada apa dibalik semua itu? Tidak!hanya aku, Tuhan dan bintang-bintang pada malah gulitalah yang tahu.
 Entahlah,semenjak kehilangannya aku lebih senang berada dikamarku tanpa penerangan apapun.Oh ya , kecuali kalau ada bintang bertebaran dilangit, aku selalu membuka jendela kamarku selebar-lebarnya! Pernah sekali aku tidak sengaja merusaknya sampai-sampai ibu marah.. Maaf ya bu bulan tidak sengaja HEHEHE..
 Aku melihat setiap bintang dilangit serupa wajahnya.Setiap kali aku merindukannya aku selalu menatap keluar dan menengadahkan kepalaku kelangit, melihat apakah bintang sedang menemaniku atau sedang sibuk mencari dimana bulan berada.Aku selalu menuangkan rasa rinduku kepada bintang, karena aku tahu hanya bintanglah satu-satunya sahabat yang tidak akan mengolokku.
 Aku rindu pelukan dan ocehannya bahkan aku rindu sentuhan lembutnya yang membuatku selalu mengantuk setiap kali ia mengelus kepalaku..
Jikalau aku sang waktu, aku pasti akan mengulang seluruh kisah indahku bersamanya.Dia satu-satunya hal yang paling berharga dalam hidupku,tapi mengapa hal paling berharga inilah yang tidak dapat aku pertahankan bahkan tak dapat aku raih?
 Tuhan, boleh tidak aku mencium harum tubuhnya?aku rindu.. Mataku selalu lebam setiap pagi sehingga aku harus sibuk mengompreskan es batu ke mataku. Dulu sebelum aku menutup mata dan tidur dia selalu mencium keningku, tapi sekarang?Untuk merasakan angin dirinyapun aku tidak mampu. Bu, aku tahu ibu melihat bulan menangis dari sana , padahal diwaktu malam kamis ibu meninggalkan bulan, bulan berjanji tidak akan cengeng lagi, tapi nyatanya bulan nakal lagi. Mungkin ibu benar bulan adalah anak yang manja walau bulan selalu tidak sudi mengakuinya. Tapi manja tanda sayang kan bu? 
 Bu, selamat bertemu hari kamis ya, bulan sudah tidak sabar! Bulan pasti aku membawakan ibu doa dan banyaknya bunga rembulan persis seperti kesukaan ibu. Ibu bulan rindu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar